Senin, 18 Februari 2013

Sistem Pendidikan Finlandia

 
 
 
Finlandia, Negara yang memberlakukan sistem pendidikan yang lebih mengedepankan belajar dibandingkan tes kemampuan dengan konsep pendidikan "Tess less, Learn more". Hal ini cukup sukses, karena Finlandia adalah Negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
 
Kunci kesuksesan pendidikan di Negara ini adalah keseriusan pemerintah Finlandia dalam sector pendidikan,  di Finlandia guru tidak hanya sebatas pengajar tapi mereka pakar kurikulum, kurikulum di Finlandia sangat berbeda di setiap sekolah namun tetap berjalan dibawah panduan resmi pemerintah. guru-guru di Finlandia adalah lulusan terbaik di berbagai universitas dengan ijazah minimal magister/S2.
 
Jika Tanah Air kita mengagung-agungkan Ujian Nasional, FInlandia tidak memberlakukan hal yang sama. Bagi mereka kemampuan setiap murid tidaklah sama, jadi memberlakukan test/ujian baku sama sekali tidak membuat mutu pendidikan lebih baik. tidak heran prinsip pendidikan di Finlandia adalah “kurangi tes, perbanyak belajar”.
 
"No Competition", pendidikan di Finlandia tidak mengedepankan kompetisi antar murid, namun lebih mengedepankan bagaimana membentuk "community", yaitu menggabungkan guru sebagai pendidik, siswa sebagai anak didik, dan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan, sehingga kolaborasi ini yang membuat pendidikan lebih unggul karena semua merasa bertanggung jawab akan proses pendidikan.
 
Hal menarik lainnya, sekolah - sekolah di Finlandia tidak "menjual" nama sekolah, karena kualitas semua sekolah di Finlandia sejajar, tidak seperti di Indonesia. Hal yang membedakan hanya 2 hal, yaitu setiap sekolah memiliki pelajaran bahasa asing dan olahraga yang berbeda, sehingga kita dapat leluasa dalam memilih sekolah.
 
Pendidikan di Finlandia tidak membebankan siswa melakukan banyak tugas, jika dibandingkan dengan Amerika yang membebankan siswa melakukan “homework” selama 2-3 jam/hari maka Finlandia hanya memberlakukan maksimum 30 menit/hari. guru di Finlandia lebih mengedepankan proses pembelajaran dimana siswa dapat menyerap apa yang dipelajari di kelas ketimbang apa yang mereka dapat lakukan diluar kelas. Bahkan di dalam 1 kelas terdapat 2 guru untuk memberikan hak belajar yang sama pada setiap siswa. “homework doesn’t make you smart”
Pendidikan yang baik tidak terletak pada hasil yang baik, terkadang “standardized test” hanya sebagai patokan namun bukan landasan. Bayangkan berapa milyar yang harus dikeluarkan setiap tahun untuk membuat soal ujian, namun berapa milyar individu yang bermutu? apakah setiap siswa memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan tes yang sama? ku rasa sama sekali tidak.
 
Ketika melakukan “medical check up” tidak perlu menyedot seluruh darah yang ada di tubuh untuk mengetahui penyakit apa yang diderita, cukup beberapa tetesan saja. dalam lingkup pendidikan, tidak perlu mengetes seluruh siswa tapi cukup dengan “randomized sample” untuk mewakili, namun dengan prosedur dan sistem yang valid.

0 komentar:

Posting Komentar